Selasa, 12 Oktober 2010

Selasa, 16 Juni 2009 | 09:14 WIB
Adoe menyatakan hal itu saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (15/6/2009), terkait persentase kelulusan di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) Kota Kupang. Seperti diketahui, hasil UN untuk SLTA di Kota Kupang diumumkan, Senin (15/6/2009). Bagi Adoe, sekolah-sekolah yang persentase kelulusannya jelek menandakan bahwa para kepala sekolahnya tidak berhasil mengelola sekolah. Karena itu kepala sekolahnya mesti bertanggung jawab.
Adoe juga bukan cuma mengancam akan mencopot para kepsek, ia juga akan berniat menutup sekolah yang persentasenya nol persen. "Itu sangat memalukan, dia (kepsek) bekin apa saja selama satu tahun, sampai kelulusan nol persen," ujar Adoe dengan nada kesal.
Dia akan memberikan kesempatan satu tahun lagi kepada sekolah yang persentasenya nol persen untuk meningkatkan persentase kelulusannya. Bila sampai tiga kali persentase kelulusan hanya nol persen, ia tidak segan-segan akan menutup sekolah itu. Ditanya kapan akan mencopot para kepsek, Adoe mengatakan, dalam waktu dekat setelah dirinya mendapat laporan persentase kelulusan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (PPO) Kota Kupang.
"Saya akan copot semua kepsek yang sekolahnya capai kelulusan di bawah 50 persen. Buat malu-malu saja. Masih ada lagi yang lulusnya nol persen. Mau jadi apa dunia pendidikan di Kota Kupang kalau masih ada tingkat kelulusan seperti ini?" sesal Adoe dengan nada tinggi.
Pencopotan yang dilakukannya, kata Adoe, bukan tanpa dasar. Selain menunjukkan kinerja yang tidak becus oleh para kepsek, Adoe juga memegang janji para kepsek saat dilantik. Saat itu, kata Adoe, para kepsek telah berjanji melalui pakta integritas akan bersungguh-sungguh mengelola lembaga pendidikan melalui sumpah jabatannya.
Sementara itu, Ketua Panitia UN Tahun 2009 Dinas Pendidikan Kota Kupang, Allan Modjo, kepada Pos Kupang secara terpisah mengatakan, dua SMA yang mencapai persentase kelulusan 100 persen adalah SMA Seminari St. Rafael Oepoi, Kupang dan SMA Kristen Mercusuar. Sementara sekolah yang mengalami nol persen antara lain SMA Beringin dan SMA El Tari Kupang. Ujian penyetaraan Para siswa yang tidak lulus UN diharapkan beralih jalur dan segera mendaftar mengikuti Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket C. Hal ini dilakukan karena tidak ada ujian ulang untuk UN tahun 2009. Bagi siswa yang tidak mau mengikuti UNPK di pendidikan non formal, dipersilahkan untuk mengulang pada tahun berikutnya.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ir. Thobias Ully, M.Si, melalui Pelaksana Harian (Plh) Dinas PPO, Drs. Klemens Meba, di ruang kerjanya, Senin (15/6/2009). Klemens mengakui, meski ada sekolah yang nol persen, tetapi rata-rata kelulusan di NTT lebih baik dari tahun lalu. Tahun ini persentase kelulusan mencapai 70,2 persen dari 38.069 orang, naik 7,5 persen dari tahun sebelumnya. Yang tidak lulus mencapai 11.345 orang. Untuk tingkat SMK, 83,2 persen dari jumlah peserta 8.942 orang atau turun 0,4 persen.
Sedangkan yang tidak lulus mencapai 1.502 orang. Data yang diperoleh Dinas PPO, kata Klemens, ada enam sekolah di NTT yang persentase kelulusannya nol persen. Di Kota Kupang, katanya, dua sekolah yang persentase kelulusan nol persen, antara lain SMA Beringin Sikumana Kupang dan SMA El Tari Kupang.
Sedangkan di Kabupaten Flores Timur, yakni Madrasah Aliyah (MA) Iikhwatul Mukmin dan MA Al'bara'ah Waikekak, SMA Kristen Weekarou, Sumba Barat, dan SMA Negeri 1 Loura, Sumba Barat Daya (SBD). Di Ngada, persentase siswa yang lulus UN dari sembilan Sekolah Menengah Atas (SMA) tidak sampai 70 persen, yakni hanya 63,76 persen dari 872 peserta UN. Tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hanya mencapai 30,51 persen dari 236 peserta UN.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen), Drs. Vinsensius Milo, MM, mewakili Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, dan Olahraga Kabupaten Ngada, di ruang kerjanya, Senin (15/6/2009), mengatakan, dari 872 peserta UN SMA di Ngada, hanya 556 peserta yang dinyatakan lulus, sedangkan 316 peserta lainnya tidak lulus. Kemudian untuk 236 peserta UN SMK di Ngada, kata Milo, hanya 72 peserta yang dinyatakan lulus, dan 164 peserta lainnya, tidak lulus. SMA Seminari Mataloko mencapai angka 100 persen kelulusan.
Di Ende, persentase kelulusan mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Jika di tahun 2008 persentase kelulusan mencapai 61,79 persen, maka di tahun 2009 mencapai 71,41 persen atau mengalami peningkatan 10 persen.
Jumlah peserta yang ikut ujian sebanyak 2.492 orang. Ada tiga sekolah yang mencapai 100 persen kelulusan, yakni Madrasah Aliyah Negeri Ende, Madrasah Aliyah Swasta Walisongo dan Madrasah Aliyah Swasta Iklas Anaraja.
Sedangkan satu sekolah SMK yang semua pesertanya tidak lulus atau nol persen, yakni SMK Tarbiyah. SMA Syuradikara mencapai 98,55 persen, SMA Frateran Ndao 91,61 persen dan SMA Negeri 1 Ende 99,16 persen. (osa/nia/dd/rom) Kelulusan Nol Persen No Nama Sekolah Kabupaten/Kota 1. SMA Beringin Kota Kupang 2. SMA El Tari Kota Kupang 3. MA Iikhwatul Mukmin Flores Timur 4. MA Al'Bara'ah Waikekak Flores Timur 5. SMA Kristen Weekarou Sumba Barat 6. SMA Negeri 1 Loura Sumba Barat Daya (tim PK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar